IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN YATIM PIATU DI DESA PANYINDANGAN KULON KECAMATAN SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU
DOI:
https://doi.org/10.31943/pedagogia.v1i2.38Keywords:
Pemberdayaan, santunan, anak yatim, yatim piatuAbstract
Dalam kehidupan empirik, aspek agama diperlihatkan melalui ekspresi simbol dari kebudayaan yang banyak ditemukan dalam tradisi lokal yang mempunyai label atau identitas keagamaan yang secara definisi menggambarkan manifestasi takzim dan khidmat bagi pemeluknya, tradisi ini umumnya muncul dengan suatu motif sosial, ekonomi maupun keagamaan. Masalah dalam penelitian ini adalah ingin menjawab bagaimana tradisi santunan anak yatim yang berlangsung pada masyarakat Desa Panyindangan Kulon dan apa saja manfaat, tujuan serta tanggapan masayarat di Desa tersebut. Berdasarkan data hasil analisis di lapangan yang mengikuti alur metode kualitatif, dihasilkan beberapa temuan data, diantaranya kegiatan santunan anak yatim yang diselenggarakan ini bukan hanya sebatas dorongan (motivasi) untuk beramal, bersedekah, atau infaq tetapi lebih bersifat rasa cinta kasih, kepedulian dan rasa kemanusiaan yang berkeadilan sosial dan karena dari hati nurani serta kedermawanan sosial. Pengaruh positif kepada masyarat tentang adanya kegiatan santunan anak yatim piatu ini masyarakat merasa diperhatikan oleh pihak Desa dan organisasi yang ada di desa, juga merasa teredukasi akan adanya kegiatan santunan tersebut sehingga masyarakat merasa senang dan berharap kegiatan tersebut bisa berjalan lancar setiap bulan atau tahun-nya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra