Konsep Pendidikan Menurut Buya Hamka Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.31943/pedagogia.v3i2.108Keywords:
Pendidikan, Buya Hamka, Pendidikan Islam KontemporerAbstract
Dengan berpedoman kepada Al Qur’an sebagai landasan pertama, pada dasarnya ahli pendidikan Islam berpendapat, bahwa pendidikan Islam menginginkan manusia yang berkepribadian “Insan Kamil” dengan pola taqwa, artinya manusia utuh rohani dan jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena taqawanya kepada Allah SWT. Berdasarkan realitas di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang akan di kaji dalam penyusunan skripsi ini. Pertama, bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka. Kedua, bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penyusunan skripsi ini di buat untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka dan mengetahui bagaimana relevansinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Penulis menggunakan metode deskriptif yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research. Penelitian library research yaitu suatu usaha untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan serta menganalisis suatu permasalahan melalui sumbersumber kepustakaan. Berdasarkan hasil pemaparan dan analisis tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu konsep pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari enam komponen, yaitu : Pertama, Pendidikan Islam perspektif Buya Hamka terdiri dari tiga makna, yaitu penyaluran ilmu pengetahuan (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah), pembentukan adab dan pengembangan potensi (ta’dib). Kedua, Dasar dari pendidikan Islam adalah al-Qur’ān dan As-Sunnah, sedangkan tujuan dari pendidikan Islam terdiri dari dua dimensi, yaitu tujuan ukhrawi dan duniawi. Tujuan ukhrawi adalah untuk mencari ridha Allah SWT, sedangkan tujuan duniawi adalah untuk membangun budi pekerti dan bekal hidup dalam masyarakat. Ketiga, Kurikulum pendidikan Islam. Isi dari kurikulum pendidikan Islam menurut Buya Hamka terdiri dari ilmu agama, ilmu rasional, ilmu sosial, dan ketrampilan. Keempat, Pendidik menurut Buya Hamka terdiri dari orang tua, guru, dan masyarakat. Kelima, Peserta didik yang ideal harus memiliki beberapa kriteria, yaitu berakhlak mulia, mengembangkan potensi yang dimilikinya, merasa rendah dan tidak sombong, mengetahui adab belajar dan mengamalkannya, serta hormat dan patuh kepada orang orang lain. Keenam, Lingkungan pendidikan Islam terdiri dari pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal yang mana pendidikan nonformal dipecah lagi menjadi dua yaitu pendidikan teman sebaya serta pendidikan masyarakat. Salah satu penyebab mundurnya pendidikan Islam adalah karena sistem pendidikannya yang masih dikotomis. Pembaruan pendidikan dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan esensi keislaman. Dengan melihat dasar dan tujuan pendidikan Islam, bahwa konsep pendidikan Islam Buya Hamka pada masanya tersebut masih relevan dengan pendidikan Islam kontemporer.
References
Alfian, Muhammad. 2019. “Pemikiran Pendidikan Islam Buya Hamka”. Jurnal Islamika. Vol.19. No.2.
Didik Himmawan, Syaefulloh, Sofyan Sauri, & Azi Khoirurrahman. (2023). Peran Tenaga Pendidik Dalam Transformasi Pendidikan Menuju Generasi Emas Indonesia. Manajia: Journal of Education and Management, 1(1), 20–30. Retrieved from http://manajia.my.id/index.php/i/article/view/3
Hafsah, Ibnu Rusydi, and Didik Himmawan. 2023. “Pendidikan Islam Di Indonesia (Problem Masa Kini Dan Perspektif Masa Depan)”. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 9 (1):215-31. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i1.374.
Hamka. 2017. Lembaga Hidup. Jakarta: Republika Penerbit, 2017.
Hamka. 2018. Falsafah Hidup. Jakarta: Republika Penerbit.
Nizar, Samsul. 2008. Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka tentang Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Rakhmad Hadi Nur, Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Bandung : Guepedia
Ramayulis dan Samsul Nizar. 2005. Ensiklopesi Tokoh Pendidikan Islam. Ciputat: Quantum Teaching.
Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Sugiyono. 2019. Metodologi Penulisan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tholchah Muhammad, Pendidikan Islam Kotemporer, Jakarta : Galasa Nusantara.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra